Skip links

Oracle Database mempunyai beberapa file output yang secara fisik terdapat pada OS.

Diantara file-file tersebut adalah datafile yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa file ini menyimpan data dari table-table.

Archive log adalah salah satu file output dari Oracle Database yang terdapat secara fisik.

Archive log ini berfungsi sebagai pencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada Oracle Database (baik itu berupa DML, ataupun DDL).

Jadi semua transaksi yang terjadi pada database tercatat pada file ini. Archive Log ini tidak wajib aktif pada Oracle Database.

Pengguna bisa memilih apakah mengaktifkan Archive Log atau tidak, baik pada saat melakukan instalasi, atau pun pada saat Database sudah running.

Fungsi atau Kegunaan Dari Archive Log

Lalu apa fungsi dari Archive Log ini? Salah satu fungsi dari Archive Log adalah memanfaatkan file ini sebagai metode sinkronisasi antara Database Primary dan Standby.

Dengan memanfaatkan fitur Oracle Dataguard, Database Primary dan Standby akan tersinkronisasi melalui Archive Log.

Jadi Archive Log yang ada di Primary akan dikirimkan ke Standby lalu dilakukan apply transaksi pada Archive Log tersebut sehingga antara Primary dan Standby datanya Sync.

Kegunaan lainnya dari Archive Log ini adalah bisa melakukan restore ke transaksi tertentu.

Misalnya Database sedang berjalan dan melakukan batch insert (insert data dalam jumlah yang besar/banyak).

Tapi qodarullah, terjadi kesalahan pada saat insert data dan diputuskan untuk mengembalikan Database pada keadaan semula sebelum dijalankan batch insert.

Dengan memanfaatkan Archive Log, hal ini bisa kita lakukan dengan melakukan recovery database dengan metode point-in-time recovery.

Di mana maksud dari metode ini adalah mengembalikan titik kondisi Database pada suatu waktu tertentu (dengan syarat titik kondisi database tersebut masih tersedia di Archive Log).

Cara Mengecek Apakah Database Menggunakan Archive Log atau Tidak

Ada 2 (dua) cara mengecek apakah sebuah Database menggunakan Archive Log atau tidak. Cara pertama adalah melalui CLI (Command Line Interface) – nya Oracle Database, yaitu SQLPlus.

Anda bisa melakukan koneksi ke database melalui SQLPlus, lalu menggunakan command berikut.


SQL> archive log list;

Outputnya kurang lebih akan seperti ini.

SQL> archive log list;
Database log mode              Archive Mode
Automatic archival             Enabled
Archive destination            USE_DB_RECOVERY_FILE_DEST
Oldest online log sequence     24
Next log sequence to archive   25
Current log sequence           25

Pada output di atas terlihat jelas bahwa Database sedang dalam Archive mode.

Cara ke-2 adalah dengan melakukan query dengan SQL Statement berikut.

SQL> select log_mode from v$database;
LOG_MODE
------------
ARCHIVELOG

Dari hasil output query di atas, jelas bahwa database yang sedang berjalan dalam mode ARCHIVELOG. Jika Database tidak dalam mode ARCHIVELOG, maka output dari query tersebut adalah NOARCHIVELOG.

Oracle Database mempunyai beberapa file output yang secara fisik terdapat pada OS.

Diantara file-file tersebut adalah datafile yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa file ini menyimpan data dari table-table.

Archive log adalah salah satu file output dari Oracle Database yang terdapat secara fisik.

Archive log ini berfungsi sebagai pencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada Oracle Database (baik itu berupa DML, ataupun DDL).

Jadi semua transaksi yang terjadi pada database tercatat pada file ini. Archive Log ini tidak wajib aktif pada Oracle Database.

Pengguna bisa memilih apakah mengaktifkan Archive Log atau tidak, baik pada saat melakukan instalasi, atau pun pada saat Database sudah running.

Fungsi atau Kegunaan Dari Archive Log

Lalu apa fungsi dari Archive Log ini? Salah satu fungsi dari Archive Log adalah memanfaatkan file ini sebagai metode sinkronisasi antara Database Primary dan Standby.

Dengan memanfaatkan fitur Oracle Dataguard, Database Primary dan Standby akan tersinkronisasi melalui Archive Log.

Jadi Archive Log yang ada di Primary akan dikirimkan ke Standby lalu dilakukan apply transaksi pada Archive Log tersebut sehingga antara Primary dan Standby datanya Sync.

Kegunaan lainnya dari Archive Log ini adalah bisa melakukan restore ke transaksi tertentu.

Misalnya Database sedang berjalan dan melakukan batch insert (insert data dalam jumlah yang besar/banyak).

Tapi qodarullah, terjadi kesalahan pada saat insert data dan diputuskan untuk mengembalikan Database pada keadaan semula sebelum dijalankan batch insert.

Dengan memanfaatkan Archive Log, hal ini bisa kita lakukan dengan melakukan recovery database dengan metode point-in-time recovery.

Di mana maksud dari metode ini adalah mengembalikan titik kondisi Database pada suatu waktu tertentu (dengan syarat titik kondisi database tersebut masih tersedia di Archive Log).

Cara Mengecek Apakah Database Menggunakan Archive Log atau Tidak

Ada 2 (dua) cara mengecek apakah sebuah Database menggunakan Archive Log atau tidak. Cara pertama adalah melalui CLI (Command Line Interface) – nya Oracle Database, yaitu SQLPlus.

Anda bisa melakukan koneksi ke database melalui SQLPlus, lalu menggunakan command berikut.


SQL> archive log list;

Outputnya kurang lebih akan seperti ini.

SQL> archive log list;
Database log mode              Archive Mode
Automatic archival             Enabled
Archive destination            USE_DB_RECOVERY_FILE_DEST
Oldest online log sequence     24
Next log sequence to archive   25
Current log sequence           25

Pada output di atas terlihat jelas bahwa Database sedang dalam Archive mode.

Cara ke-2 adalah dengan melakukan query dengan SQL Statement berikut.

SQL> select log_mode from v$database;
LOG_MODE
------------
ARCHIVELOG

Dari hasil output query di atas, jelas bahwa database yang sedang berjalan dalam mode ARCHIVELOG. Jika Database tidak dalam mode ARCHIVELOG, maka output dari query tersebut adalah NOARCHIVELOG.

Leave a comment